Related Posts with Thumbnails

Jumat, 27 Februari 2009

Makanan Khas Purwokerto - Mendoan Tempe


Masakan Khas Purwokerto (Banyumas) – Jawa Tengah ini memang menggugah selera. Disebut mendoan, karena tekstur gorengan yang tidak terlalu matang sehingga masih lemas yang dalam bahasa Banyumasan disebut “mendo” yang artinya setengah matang. Gurihnya tempe, terasa mantap dengan cocolan sambal kecap atau cabai rawit, apalagi jika disajikan dalam keadaan panas. Selamat Mencoba. Resep/Dapur Uji/Foto: Budi Sutomo.

Bahan:
15 lembar tempe mendoan
150 g tepung terigu
300 ml air
1 butir telur
Minyak untuk menggoreng
Bumbu:
5 lembar daun kucai, iris halus
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdt ketumbar, haluskan
2 butir kemiri, haluskan
3 siung bawang merah, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
1/4 cm kunyit, haluskan
1/4 sdt bubuk kaldu instan rasa daging
1/4 sdt garam halus
Sambal Kecap:
100 ml kecap manis
20 buah cabe rawit, iris halus

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu dengan telur, bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, bubuk kaldu instan, garam halus dan kemiri. Aduk rata.
2. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tercampur rata. Masukkan daun bawang dan daun kucai. Aduk rata.
3. Celupkan tempe medoan ke dalam adonan tepung. Goreng di dalam minyak banyak hingga adonan tepung matang namun belum mengeras. Angkat. Tiriskan. Sajikan panas dengan sambal kecap atau cabai rawit.
4. Sambal Kecap: Campur kecap dengan potongan cabe rawit. Aduk rata.
Untuk 15 Buah

Tip:
1. Tempe mendoan, tempe khusu untuk mendoan, bentuknya berupa lembaran tempe tipis. Biasanya dijual dalam bungkus daun. Satu bungkus ada 3-4 lapis. Jika tidak tersedia bisa diganti dengan tempe balok yang diiris tipis.
2. Hentikan penambahan air ketika adonan sudah cukup kekentalannya.

Senin, 23 Februari 2009

HIDUP KEMBALI NORMAL SEPERTI DULU

Saya adalah salah satu penderita lupus atau SLE. Sebelumnya saya tidak mengerti kenapa penyakit ini bisa menjangkiti saya. Pada saat hamil anak saya yang ketiga, penyakit lupus ini baru muncul. Karena penyakit inilah sehingga bayiku tidak tertolong. Mungkin ini sudah jalannya Tuhan.

Pada waktu mengandung anak saya yang ketiga, badan saya sering terasa sakit-sakit dan sendi-sendi terasa pegal. Saya kira ini adalah bawaan bayi saya. Beberapa kali saya ke dokter, tetapi tetap saja tidak ada perbaikan. Malahan saya semakin parah. Sampai-sampai jalan ke kamar mandi pun saya tidak mampu lagi.

Sejak itu saya mengkonsumsi obat dari dokter selama lebih setahun belakangan ini. Dan dokter mengatakan bahwa saya harus mengkonsumsinya terus entah sampai kapan.

Akhirnya saya diperkenalkan dengan Noni Supreme, produk yang berasal dari buah mengkudu. Kemudian saya meminumnya secara teratur setiap hari. Setelah habis 1 botol Noni Supreme, saya mencoba cek darah ke laboratorium. Dan ternyata hasilnya menunjukkan banyak kemajuan.
Kini, badan saya terasa lebih enak dan tidak mudah capek. Saya sudah bisa berolah raga 3 x seminggu. Sekarang saya sudah kuat dan hidup normal seperti dulu. Obat dari dokter juga dosisnya sudah dikurangi. Biasanya minum sehari 3 kali, sekarang tinggal 2 kali. Mudah-mudahan dengan lebih rajin meminum Noni Supreme, obat-obatan tersebut tidak perlu lagi saya konsumsi. Terima kasih Synergy. – Elyana, Samarinda.

Minggu, 22 Februari 2009

Sukses Bisnis Bakso Ayam, Daging, Ikan, Udang dan Cumi-Cumi

Wirausaha boga memang tidak ada matinya. Modal tidak terlalu besar serta laba yang menjanjikan bisa didulang dari bisnis makanan. Salah satunya adalah usaha bakso, hidangan sepinggan favorit tua dan muda.

Bakso adalah bahan pangan yang terbuat dari daging sebagai bahan utama. Baik daging sapi, ayam, ikan, udang, bahkan cumi-cumi. Daging dihaluskan dan dicampur dengan bahan tambahan lain serta bumbu-bumbu sehingga bakso menjadi lebih lezat. Umumnya bakso dibentuk menjadi bulatan-bulatan menyerupai bola, karenanya orang barat menyebutnya sebagai meat ball alias bola daging. Cita rasa bakso yang lezat dan tekstur yang kenyal menjadikan bakso disukai anak-anak hingga orang dewasa. Bakso umumnya diolah menjadi beragam hidangan, seperti bakso kuah, bakso panggang, sate bakso, tumis bakso dan beragam hidangan bakso lainnya.

Konon bakso berasal dari negeri Cina, di dalam perkembangannya, bakso menjadi populer di seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Hampir semua orang menyukai bakso. Kondisi ini menjadikan peluang wirausaha bakso sangat menjanjikan. Baik bakso mentah maupun turunan hidangan dari bakso, seperti berbagai makanan yang terbuat dari bakso.

Buku ini akan memandu Anda mengenal seluk beluk wirausaha bakso. Muali dari kiat usaha, mengenal bahan pembuat bakso, proses pembuatan, penggunaan pengawet, pengenyal, pemutih yang aman pada bakso, resep dasar bakso ayam, resep dasar bakso daging, udang, ikan dan cumi-cumi. Masing-masing resep dasar bakso dikembangkan menjadi puluhan resep bakso favorit. Kuah kaldu bakso daging, bakso ayam, bakso ikan, dan bakso udang yang lezat dibeberkan rahasianya. Buku ini juga memberikan resep pelengkap bakso, seperti pangsit rebus, pangsit goreng, pangsit goreng isi daging, serta aneka sambal pelengkap bakso.

Kelebihan lain buku ini adalah tambahan kiat sukses usaha bakso, cara promosi, pemasaran, perhitungan laba serta puluhan resep turunan dari adonan dasar bakso. Penyusun berharap, dengan berbekal buku ini, Anda akan tertarik memulai wirausaha bakso dan meraup keuntungan besar. Selamat Berwirausaha.

Judul: Sukses Bisnis Bakso
Penerbit: Kriya Pustaka
Penulis: Budi Sutomo
Harga: Sekitar Rp.35 Ribuan
Informasi & Pemesanan: 021-8729060/87701746
Catatan: Buku bisa didapatkan pada jaringan toko buku Gramedia dan Gunung Agung


Dapatkan buku seri wirausaha lainnya dari Budi Boga:


1. Wirausaha Jajan Pasar Favorit


2. Wirasuaha Kue Kering Favorit


3. Wirasuaha Roti Favorit


4. Wirausaha Mie dan Pasta

Belajar Menghias dan Mendekorasi Kue Untuk Berbagai Kesempatan

Banyak moment bahagia seperti ulang tahun, hari lebaran, hari natal, paskah, imlek, kelahiran, dan perkawinan tidak lepas dengan kehadiran cake, tart atau puding lezat berhias butter cream. Menyajikan kue berhias cantik buatan sendiri tentu lebih membanggakan dan memberi arti khusus bagi penerimanya. Bukan impian, setelah mempelajari buku ini Anda akan trampil menghias kue.

Sebagian orang menganggap bahwa dekorasi kue dengan butter cream sulit dipelajari. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Menghias kue dengan butter cream tidaklah sulit. Asalkan rajin berlatih dan dilakukan dengan kesabaran, kue cantik bisa tercipta dari tangan Anda.

Melalui buku ini, Anda akan dipandu bagaimana cara mengias kue dengan butter cream. Berbagai macam jenis kue berhias, seperti kue pengantin, tart ulang tahun, kue untuk lebaran, natal, imlek, kelahiran, hingga kue untuk syukuran dijelaskan dengan gamblang step by step. Pengetahuan dasar tentang dekorasi kue juga diulas tuntas, mulai dari mengenal bahan, alat, cara membuat cake dasar, adonan dasar butter cream, membuat beragam hiasan dasar, serta foto step by step pembuatan hiasan semakin memudahkan Anda menghias kue. Buku ini diperuntukan bagi Anda yang masih pemula, karenanya disusun dengan bahasa yang mudah dipahami serta dipilih jenis dekorasi hiasan butter cream yang tidak terlalu sulit.

Jika Anda jeli membaca peluang usaha boga, permintaan kue tart berhias sangat tinggi. Tidak menutup kemungkinan Anda menekuni usaha cake berhias butter cream. Berbekal buku ini, saya percaya Anda akan semakin trampil menghias kue. Selamat berkreasi.

Judul: Cara Mudah Menghias Cake
Penulis: Budi Sutomo
Penerbit: Demedia
Harga: Rp. 26.000
Informasi & Pemesanan: 021-7451644 atau 021-74863334

Catatan: Bisa dibeli di seluruh jaringan toko buku Gunung Agung dan Gramedia

Jumat, 20 Februari 2009

Orange Muffin

Kombinasi cita rasa gurih, manis serta asam segar dari jeruk mandarin membuat kue ini terasa istimewa. Sentuhan akhir madu memperkaya nilai gizi dan membuat kue lebih spesial. Resep/Dapur Uji/Foto/Food Stylist: Budi Sutomo.

Bahan
4 buah telur
60 ml susu tawar cair
100 g mentega/margarin, lelehkan
100 g gula pasir
40 g sukade aneka warna
Campur dan ayak:
200 g tepung terigu
40 g tepung maizena
1 ½ sdt baking powder
½ sdt garam halus
Isi:
100 g jeruk mandarin kalengan
Olesan:
60 ml madu

Cara Membuat:
1. Kocok telur dan gula pasir menggunakan mixer selama 5 menit atau hingga mengembang.
2. Masukkan campuran tepung terigu yang telah di ayak ke dalam kocokan telur, aduk rata. Tambahkan susu tawar cair, dan mentega/margarin yang telah dilelehkan, campur rata.
3. Siapkan cetakan muffin yang telah dioles margarin dan diisi dengan beberapa potong jeruk mandarin. Tuang adonan muffin hingga cetakkan hampir penuh. Taburi atasnya dengan sukade.
4. Panggang di dalam oven bertemperatur 160 derajat celcius selama 25 menit atau hingga kue matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat. Olesi atasnya dengan madu, sajikan hangat.
Untuk 8 buah

Tip: Jeruk mandarin bisa diganti dengan potongan nanas kalengan, selai stroberi atau cokelat blok.

Rabu, 18 Februari 2009

Sambal Goreng Hati

Hati adalah sumber protein, mineral, zat besi dan vitamin A yang baik. Hati juga memiliki tekstur yang lunak sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Resep Sambal Goreng Hati berikut bisa menjadi pilihan menu keluarga. Selamat Mencoba. Resep/Dapur Uji/Food Stylist/Foto: Budi Sutomo.

Bahan:
300 g hati sapi, kukus, potong dadu
100 g wortel, potong dadu
100 g buncis, potong dadu
100 ml santan kental
3 sdm minyak goreng
Bumbu:
7 siung bawang merah, haluskan
4 siung bawang putih, haluskan
1 sdt ketumbar, haluskan
4 butir kemiri, haluskan
6 buah cabe merah, haluskan
2 cm lengkuas, memarkan
2 batang serai, memarkan
2 cm jahe, memarkan
1 lembar daun salam
1 sdt gula pasir
½ sdt garam halus

Cara Membuat:
1. Panaskan minyak, tumis semua bumbu-bumbu hingga harum. Masukkan potongan hati sapi, aduk rata.
2. Tuang santan, masak hingga mendidih. Tambahkan wortel, dan buncis. Masak hingga semua bahan matang dan bumbu meresap. Angkat. Tuang ke dalam pinggan saji. Hidangkan sebagai lauk.

Untuk 5 Porsi

Tip: Hati sapi bisa di ganti dengan hati ayam atau kambing.

Mi Tek-Tek

Mi adalah bahan pangan murah dan mudah diolah. Kandungan karbohidratnya tinggi, bisa menjadi alternatif lain pengganti nasi. Resep/Dapur Uji/Foto/Food Stylist: Budi Sutomo.

Bahan:
300 g mi telur kering/mi telur basah, seduh air panas, tiriskan
150 g ayam goreng, suwir-suwir
4 butir bakso sapi, potong-potong
60 g caisim, potong-potong
60 g kol, potong-potong
300 ml air
2 butir telur, kocok lepas
1 batang daun bawang, potong serong
5 sdm minyak goreng
Bumbu:
5 butir bawang merah, haluskan
4 siung bawang putih, haluskan
2 sdm kecap manis
1 sdm sledri cincang
½ sdt lada halus
½ sdt garam halus
1 sdm bawang merah goreng
Acar Campur, aduk rata:
4 butir bawang merah, potong-potong
40 g wortel, potong dadu
8 buah cabe rawit
40 g timun, potong dadu
1 sdm cuka
2 sdt gula pasir
100 ml air matang
Cara Membuat:
1. Panaskan 2 sdm minyak goreng, buat orak-arik telur. Angkat, sisihkan.
2. Di tempat terpisah panaskan 4 sdm minyak goreng, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Tuang air, masukkan potongan bakso, aduk rata.
3. Tambahkan kol, caisim, suwiran daging ayam, orak-arik telur, daun bawang, dan mi. Aduk rata. Bumbui kecap manis, lada, garam dan sledri cincang. Masak sambil diaduk-aduk hingga semua bahan matang. Angkat.
4. Tuang ke dalam pinggan saji. Hidangkan panas dengan dilengkapi acar campur dan taburan bawang merah goreng.

Untuk 3 Porsi

Tip: Sayuran bisa diganti sesuai selera, seperti kailan, sawi putih atau wortel


Kamis, 12 Februari 2009

Mundar - Buah Langka Khas Kalimantan

Buah Mundar/bundar (Garcinia forbesii) banyak dijumpai di daerah Kalimantan Selatan. Saya mendapatkan buah ini di Pasar Terapung – Sungai Barito. Warnanya sangat menarik, rasanya kombinasi manis, asam dan segar.

Bentuk buahnya bundar, karenannya masarakat setempat menyebutnya buah mundar atau bundar. Warna kulitnya merah menyerupai buah plum. Kulitnya berasa asam dengan getah khas seperti getah manggis berwarna kuning. Aroma buah ini juga mirip sekali dengan buah manggis.
Dari sisi nutrisi, buah mundar juga kaya akan vitamin C, kalsium, mineral dan serat. Sangat baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Kandungan air yang tinggi bisa menggantikan cairan dan ion tubuh yang hilang.

Isinya berupa daging buah berjuring, jumlahnya bisa mencapai delapan buah. Buah bundar memang masih satu keluarga dengan buah manggis. Wajar jika secara fisik, bentuk kulit, daging buah dan rasa hampir mendekati buah manggis. Bedanya, daging buah mundar terasa lebih renyah dan sedikit lebih asam dibandingkan manggis. Kalau saya lebih memilih buah mundar karena lebih mudah dinikmati daging buahnya dan lebih mudah diambil dagingnya. Tinggal belah dua, cungkil dan isi buah sudah ngelotok dengan mudah.

Sayang buah yang sangat potensial ini sekarang semakin susah dijumpai dan hanya tumbuh liar di hutan, padahal tanaman ini termasuk tanaman yang produktif menghasilkan buah. Jika sedang musim, buah ini bergerombol bias mencapai 8 buah banyaknya. Teks & Foto: Budi Sutomo

Minggu, 08 Februari 2009

10 minutes a day for better life

Jessisca Ashley gives her tips how to optimize 10 minutes a day for better life. You can get some benefits of her experience. Below what she wants to share. Have a nice reading.

I'd like to say that I've been struggling to get enough sleep for a few months or years, but the truth is that I've had this challenge most of my life. One of my mother's favorite stories from my childhood centers on the night I stood at the door long after midnight, cheerfully waving dinner party guests goodbye like I was the hostess of the New Year's bash my parents threw. I was two years old. Aside from being a professional, a parent, and living a few blocks from the home where my mom's dinner parties now take place, my attitude about sleep is not that different. If there's something going on -- a phone conversation, a late-night movie, a new blog post going up, a work deadline -- I am probably going to be wide awake, waving, and smiling at whatever is happening and whoever is still up at the same time.

The problem is that I really need more sleep than I get. I can't take a toddler-sized nap and I never seem to make up for the many years of sleep I've lost along the way to my mid-thirties. I've spent the last six months trying to make a habit of evening rituals, self-imposed bedtimes, and anything that will lure me away from the laptop and into my bed.

I tried and tried and tried. And I would do great for a week or so, fall off the sleep wagon, re-commit and relapse all over again. It felt crazier than being chronically sleep-deprived, to be honest. At least when I was getting a consistent five hours of sleep (and really, I need 8 or more), I didn't feel like my energy level was up and then down and then up again. It was low, but it was steady.

Then, two weeks ago, I just gave up. I decided to forget my efforts to get more sleep. I was feeling like a failure and still exhausted and it just wasn't working. Instead, I shifted my focus from getting myself into bed to what happens when I get up in the morning.

If I couldn't get it together in the evening (or early a.m., which is when I really am hitting the sack), then I could at least make my mornings better. And with that, I decided to start doing yoga. Every single morning.

The crazy and wonderful thing is that I've not only committed to my new yoga practice, I now crave it. The key, I think, is that I am keeping it as simple as I possibly can.

I started with an A.M. yoga DVD that I dug out from a basket of dusty movies and fitness videos. It was familiar -- it was my 20-minute escape at a time when my home was full of unbearable stress. I remembered the class helping me to breathe deeper in the midst of a suffocating time. It felt right to revisit Rodney Yee, the calm and compelling teacher, for a short, relatively easy class at a time when my stress was peaking again.

Then I moved on to another A.M. yoga class I found OnDemand through Exercise TV (here's a schedule of what's on cable when), and am trying out new morning practices I've found there, in old copies of Yoga Journal I have stashed away, and from sequences I remember from a studio class I loved last year. During the week, I need the guidance and discipline of a teacher on the screen telling me what to do and for how long. But on the weekend, it is nice to go with the flow of poses from magazine pages or memory. Some mornings, I do 10 minutes of more heart-pumping yoga, and other classes are 20 minutes of slower-paced poses. They are all active, though, and all stretch me out, get the synapses firing and blood circulating.

Some wonderful things are already happening in the two weeks I've been doing yoga daily.

First, my 4-year old son joins me most mornings, if not for the whole class then for parts of it. Together, we are building our self-care skills, making a habit of being active, and breathing deeper. I've noticed that getting him moving after that is easier and he doesn't complain as much about putting on his clothes or hurrying out of the house for school. It probably doesn't hurt that I emerge less rushed and more calm, either.

Second, I have noticed my stress level drop. It's not that the stress has dissipated. It's just that I am giving the things that make me anxious less of my energy. I had one day last week where I got all worked up over something pretty small. Later that night as I thought about the day and how exahusted all that consternation left me, I realized I'd forgotten to do yoga that morning. Yoga's not solving the stress, certainly. But it is making me better prepared to deal with it and that is obvious already.

Third, my body feels better. I'm not doing anything complicated, high level or rigorous, but I am stretching out and working my achey muscles. As a result, my shoulders are pulled back and my posture is better. I can feel the core work in my abs. It also feels good to get even a minimal amount of exercise in.

Fourth, my energy level is boosted. I feel really ready for my day when I've finished the final relaxation portion of the morning yoga practice. I feel centered and still energized. Dare I say that I feel as much - if not more - refreshed than I do after getting eight hours of sleep.

I do know that I need more rest and that 10 or 20 minutes of yoga cannot replace that. I will definitely address the sleep again (and likely, again and again and again) soon. For now and until I can more thoroughly get to what's happening at night, a minimal amount of morning yoga is making my days so much better.

How do you get going in the morning? Does it make up for lack of sleep at night?

Selasa, 03 Februari 2009

Merawat Peralatan Masak Berlapis Teflon

Belum genap dua bulan membeli wajan datar berlapis Teflon di supermarket ternama yang terletak di jalan MT. Haryono – Jakarta Selatan. Saat ini barang yang saya beli sudah tidak berguna lagi. Iming-iming diskon dengan harga miring membuat saya tergoda untuk membelinya, namun akibatnya…..?
Sempat kaget ketika wajan datar bertangkai yang dilapisi Teflon ini terlihat menggembung dan mengelupas lapisan teflonnya. Padahal wajan ini beum genap dua bulan dipakai. Lapisan Teflon pada wajan ini juga mudah sekali terkelupas seperti lapisan plastik. Tentu sangat berbahaya jika digunakan untuk memasak karena risiko lapisan Teflon mencemari makanan sangat mungkin terjadi. Akhirnya, rencana mau berhemat malah jadi tidak berguna dan benda ini sekarang sudah masuk daftar museum, alias di lempar ke tempat sampah (Foto Atas).

Ternyata harga murah dan iming-iming diskon sering kali menjebak konsumen dengaan barang berkualitas rendah atau mungkin produk gagal yang tidak laku dipasaran. Sebaliknya harga sedikit mahal, namun kualitasnya bagus, Seperti wajan Teflon merek Maxim yang sudah saya pakai 2 tahun, ternyata kualitasnya masih bagus hingga sekarang (Foto Bawah).

Berikut tip merawat peralatan masak berlapis Teflon agar tahan lama:

1. Cuci bersih peralatan masak berlapis teflon setiap kali habis dipakai, Keringkan dan simpan di tempat yang kering.
2. Jangan merendam peralatan masak berlapis Teflon terlalu lama di dalam air karena akan mempercepat rusak lapisan Teflon.
3. Cuci dengan air sabun menggunakan spon/busa yang lembut. Jangan pernah menggunakan abu gosok atau spon kasar kartena akan merusak lapisan Teflon.
4. Jangan menggunakan alat pengaduk dari besi, aluminium atau stainless steel karena akan menggores lapisan Teflon. Gunakan sendok kayu atau pengaduk berbahan plastik yang tahan panas.
5. Saat memasak, gunakan api sedang. Jangan menggunakan api terlalu panas karena akan menyebabkan lapisan Teflon cepat rusak.
6. Olesi seluruh permukaan alat dari Teflon saat pertama kali menggunakan alat masak dari Teflon.
7. Jangan langsung mencuci atau merendam peralatan berlapis teflon sewaktu alat masak masih dalam keadaan panas. Teks & Foto: Budi Sutomo.