Judul: Menu Sehat Penakluk Hipertensi
Penulis: Budi Sutomo, S.Pd
Editor Ahli: Dr Gatot Ibrohim
Penerbit: Demedia Pustaka
Harga: ± Rp. 57.000, an
Informasi & Pemesanan: 02178883030
Resensi:
Hipertensi, dikenal sebagai darah tinggi, merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita masyarakat. Hingga saat ini di dunia, penderitanya hampir 1 miliar orang. Sementara pendataan hipertensi di Indonesia sangat memprihatinkan. Data nasional tidak tersedia. Hanya daerah-daerah tertentu saja yang memiliki data hipertensi sehingga sebagian besar penderita hipertensi tidak terdeteksi. Meskipun terdeteksi, mereka umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya.
Angka kesadaran hipertensi Indonesia hanya 50%, lebih rendah dibandingkan angka kesadaran hipertensi di Amerika yang mencapai 69%. Dari angka tersebut, hipertensi yang terkendali dengan baik masih dibawah 10% dari seluruh penderita di Indonesia. Rendahnya kesadaran masyarakat dipengaruhi oleh pemahaman yang salah tentang darah tinggi. Banyak yang mengganggap, timbulnya hipertensi hanya akibat kebanyakan mengonsumsi garam dan kegemukan.
Garam tidak bisa selalu disalahkan. Penderita hipertensi yang sensitif garam hanya 30%. Hal ini berarti ada banyak kemungkinan faktor penyebab tekanan darah tinggi. Pada hipertensi esensial (90% dari seluruh hipertensi), penyebabnya tidak diketahui pasti. Peningkatan tekanan darah bisa disebabkan oleh satu atau lebih faktor, seperti pergerakan pembuluh, sekresi hormon, keturunan atau lingkungan. Sedangkan pada hipertensi sekunder, penyebabnya lebih jelas seperti penyakit ginjal, kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.
Hipertensi tidak bisa disembuhkan. Penderita tidak perlu kuatir karena mereka bisa memiliki kualitas hidup yang normal asalkan hipertensi terkendali. Caranya dengan melakukan perubahan gaya hidup dan rutin menggunakan obat-obatan. Dengan terkontrolnya hipertensi, komplikasinya berupa kerusakan organ bisa dicegah.
Perubahan gaya hidup berupa diet, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi alkohol/rokok. Ada beberap jenis pola diet, yakni diet rendah garam, diet DASH-natrium, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas, diet tinggi serat, dan diet kalori. Diet yang diterapkan bisa disesuaikan dengan kondisi hipertensi. Dengan pengaturan makanan yang tepat, tekanan darah bisa turun lebih cepat. Bukan tidak mungkin, penggunaan obat-obatan tidak diperlukan lagi.
Buku ini mengulas seluk-beluk hipertensi, termasuk cara mengatur menu. Ada puluhan jenis resep diet khusus hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah, mulai dari makanan utama, lauk pauk, makanan kecil hingga minuman. Dengan buku ini, penderita hipertensi lebih mudah mengatur menu makanan sehari-hari. Mereka pun tetap bisa menyantap hidangan sehari-hari yang lezat tanpa kuatir tekanan darah melonjak.
Hipertensi, dikenal sebagai darah tinggi, merupakan salah satu penyakit yang banyak di derita masyarakat. Hingga saat ini di dunia, penderitanya hampir 1 miliar orang. Sementara pendataan hipertensi di Indonesia sangat memprihatinkan. Data nasional tidak tersedia. Hanya daerah-daerah tertentu saja yang memiliki data hipertensi sehingga sebagian besar penderita hipertensi tidak terdeteksi. Meskipun terdeteksi, mereka umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya.
Angka kesadaran hipertensi Indonesia hanya 50%, lebih rendah dibandingkan angka kesadaran hipertensi di Amerika yang mencapai 69%. Dari angka tersebut, hipertensi yang terkendali dengan baik masih dibawah 10% dari seluruh penderita di Indonesia. Rendahnya kesadaran masyarakat dipengaruhi oleh pemahaman yang salah tentang darah tinggi. Banyak yang mengganggap, timbulnya hipertensi hanya akibat kebanyakan mengonsumsi garam dan kegemukan.
Garam tidak bisa selalu disalahkan. Penderita hipertensi yang sensitif garam hanya 30%. Hal ini berarti ada banyak kemungkinan faktor penyebab tekanan darah tinggi. Pada hipertensi esensial (90% dari seluruh hipertensi), penyebabnya tidak diketahui pasti. Peningkatan tekanan darah bisa disebabkan oleh satu atau lebih faktor, seperti pergerakan pembuluh, sekresi hormon, keturunan atau lingkungan. Sedangkan pada hipertensi sekunder, penyebabnya lebih jelas seperti penyakit ginjal, kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.
Hipertensi tidak bisa disembuhkan. Penderita tidak perlu kuatir karena mereka bisa memiliki kualitas hidup yang normal asalkan hipertensi terkendali. Caranya dengan melakukan perubahan gaya hidup dan rutin menggunakan obat-obatan. Dengan terkontrolnya hipertensi, komplikasinya berupa kerusakan organ bisa dicegah.
Perubahan gaya hidup berupa diet, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi alkohol/rokok. Ada beberap jenis pola diet, yakni diet rendah garam, diet DASH-natrium, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas, diet tinggi serat, dan diet kalori. Diet yang diterapkan bisa disesuaikan dengan kondisi hipertensi. Dengan pengaturan makanan yang tepat, tekanan darah bisa turun lebih cepat. Bukan tidak mungkin, penggunaan obat-obatan tidak diperlukan lagi.
Buku ini mengulas seluk-beluk hipertensi, termasuk cara mengatur menu. Ada puluhan jenis resep diet khusus hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah, mulai dari makanan utama, lauk pauk, makanan kecil hingga minuman. Dengan buku ini, penderita hipertensi lebih mudah mengatur menu makanan sehari-hari. Mereka pun tetap bisa menyantap hidangan sehari-hari yang lezat tanpa kuatir tekanan darah melonjak.
Selain menu diet rendah garam, buku ini juga membahas scara tuntas fakta terbaru penyakit hipertensi, salah benar hipertensi, makanan pantangan dan yang dianjurkan, penyebab dan pengobatan hipertensi, tabel komposisi zat gizi bahan pangan serta ramuan herbal penumpas hipertensi. Dengan berbekal buku ini, diharapkan penderita hipertensi dapat menjalani hidup sehat dan benar sehingga terhindar dari serangan darah tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar