Cita Rasa Bunga Dalam Masakan
Penulis: Budi Sutomo
Seni kuliner Eropa, Timur Tengah, Asia maupun Indonesia banyak menggunakan bunga sebagai bahan pangan. Penggunaannya juga sangat beragam, baik diolah sebagai tumisan, dibuat lalapan, soup maupun bumbu penyedap masakan. Agar tidak salah pilih, kenali jenis-jenisnya.
Bunga Melati (Jasminum sp)
Aroma semerbak melati sering digunakan sebagai campuran teh. Bagian yang digunakan
biasanya bagian kuncup bunga, dilayukan kemudian dikeringkan. Selain memberi aroma wangi dan segar, aroma melati juga memberi efek menenenangkan pada tubuh. Essen melati juga sering digunakan sebagai pengharum kue dan aneka minuman.
Bunga Turi (Sesbania grandiflora)
Selain kacang dan daunnya yang enak di makan, bunga turi juga sering diolah sebagai masakan. Masarakat Jawa mengolah bunga ini untuk campuran urapan, pecel, ditumis atau dibuat sayur. Rasanya hampir mirip dengan bunga pepaya namun tidak pait
Bunga Sawi (Brassica chinensis var)
Sebagian orang menyebutnya sebagai bunga caisim. Bunga ini rasanya segar dan sedikit pahit, cocok diolah sebagai tumisan, di cah, campuran soup atau tumisan. Jangan memasaknya terlalu lama karena warna bunga akan berubah kehitaman dan merusak kandungan vitamin.
Bunga Telang (Clitoria ternatea)
Bunga dari tanaman perdu yang tumbu merambat. Bunga ini banyak digunakan untuk memberi warna biru alami pada minuman atau kue. Cuci dan remas 10 – 15 kuntum bunga dengan 5 sendok air. Remas-remas kemudian disaring, air pun siap digunakan untuk memberi warna makanan.
Artichoke (Cynara Scolymus)
Artichoke merupakan sayuran dari bunga yang sangat popular di Eropa. Dipasaran tersedia dalam kemasan kaleng atau segar. Untuk yang segar, rebus dan ambil hatinya dan Anda tinggal mengolahnya. Cocok dibuat salad, dimasak dengan saus putih, campuran soup atau diisi daging.
Bunga Kecombrang (Phaeomeria speciosa)
Bunga dari tanaman sejenis lengkuas yang asli Indonesia. Bunganya beraroma harum, segar dengan cita rasa yang khas. Masaralat Jawa Barat biasanya memanfaatkan untuk campuran urap, lodeh atau dibuat lalapan. Sedangkan di Jawa Tengah sering diolah sebagai campuran pecel dan di Sumatra untuk campuran gulai merah.
Bunga Pepaya (Carica papaya)
Bunga dari pepaya jantan ini disukai banyak
orang. Rasanya yang pahit justru dapat meningkatkan napsu makan. Jika Anda ingin menghilangkan rasa pahitnya, cuci sambil diremas dengan air garam. Lezat sebagai tumisan, oseng-oseng atau dibuat sayur berkuah santan.
Bunga Bawang (Allium Tuberosum)
Bentuknya yang cantik menjadikan bunga bawang
ini sering digunakan sebagai garnis. Untuk masakan, pilih bagian bunga yang baru kuncup agar tekstur renyah dan cita rasa prima. Sering digunakan sebagai campuran tumisan daging/sea food.
Bunga Pisang (Musa paradisiaca)
Bunga pisang atau yang lazim di sebut jantung pisang juga lezat diolah menjadi beragam hidangan. Pecak jantung pisang adalah salah satunya. Pecak jantung merupakan hidangan khas Jawa. Masaknya sangat mudah, jantung
pisang dikupas kulit luarnya hingga bagian putih yang tersisa. Bakar atau kukus terlebih dahulu untuk menghilangkan getah dan rasa sepet. Buatkan sambal terasi dan pencet bunga pisang di dalam sambal. Hidangkan dengan nasi panas, hm...lezat sekali. Alternatif lain mengolah jantung pisang adalah dengan cara dibuat sayur lodeh. Pilih jantung pisang dari pisang raja atau kepok karena kedua pisang ini mengasilkan bunga yang rasanya tidak pahit seperti jenis pisang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar