Senin, 05 Juni 2006
REIKI, SEMBUHKAN PENYAKIT DENGAN ENERGI
Penulis: Budi Sutomo Banyak metode penyebuhan alternatif ditawarkan, salah satunya adalah reiki. Sistem penyembuhan holistik asal Jepang yang kian diminati. Selain bermanfaat mengobati diri sendiri, reiki juga bisa digunakan untuk mengobati orang lain, bahkan dengan jarak jauh.
Reiki merupakan salah satu dari ribuan energi alam semesta. Istilah reiki berasal dari bahasa Jepang, rei yang artinya alam semesta dan ki yang berarti energi kehidupan, jadi reiki bisa diartikan, energi alam semesta yang merupakan kekayaan Tuhan sang maha pencipta. Teknik pemanfaatan reiki ditemukan oleh Mikao Usui pada tahun 1922. Seiring berkembangnya waktu, reiki menyebar keseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak sekali aliran reiki, seperti dituturkan oleh Rully Rachmansyah kepada penulis, salah satu master reiki yang sekaligus sekjen Indonesian Reiki Master Association. Menurut Rully, di Indonesia ada beberapa aliran reiki seperti aliran Neo-Zen, Gtumo, Usui Traditional-Tummo dan Usui Traditional-Usui Tibetan yang dikembangkan oleh yayasan Mahameru.
Mempelajari Reiki
Reiki sangat mudah dipelajari, bersifat lintas agama, tanpa pantangan, tidak perlu latihan fisik dan pernafasan. Kemampuan reiki bisa diperoleh seketika melalui proses attunement/penyelarasan atau inisiasi yang dilakukan oleh reiki master. Jadi setelah dilakukan proses penyelarasan energi terhadap sumber energi alam semesta oleh reiki master, secara langsung seseorang memiliki kemampuan memanfaatkan energi reiki. Cara menggunakanya energi reiki sangat mudah, hanya meniatkan akan menggunakan energi reiki dan meletakkan tangan pada cakra(pintu gerbang energi tubuh) atau bagian tubuh yang sakit. Manfaat lain dari attunement adalah membersihkan tubuh dari enegi negatif.
Menurut Rully, bagi beberapa orang, proses attunement akan memberi beberapa efek samping, seperti terjadi proses detokfisikasi pada fisik. Biasanya berupa kelebihan energi yang disertai tanda-tanda rasa panas, mengantuk, meningkatnya frekuensi buang air kecil maupun besar. Detokfisikasi ini akan diakhiri dengan rasa bugar, tenang dan nyaman sesudahnya. Pada attunement tingkat kedua, detoksifikasi terjadi pada lapisan mental dan emosional sehingga pembawaan lebih sabar dan tenang. Terakhir adalah attunement tingkat master, pada tahap ini detoksifikasi akan terjadi pada lapisan spiritual. Biasanya akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih tenang dan mempunyai kepekaan yang tinggi.
Reiki Untuk Peyembuhan Penyakit
Punyembuhan penyakit dengan energi reiki hanya mediator untuk menyalurkan energi alam. Energi alam inilah yang disalurkan kepada pasien untuk meningkatkan kerja sel tubuh melakukan perbaikan, papar Rully. Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik dan non fisik. Antara tubuh fisik dan non fisik ini saling terkait, saat tubuh non fisik tergangu maka tubuh fisikpun akan tergangu. Untuk melakukan penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari alam semesta dan menyalurkannya ke tubuh non fisik si pasien melalui cakra/pintu gerbang energi yang ada dalam tubuh manusia, seperti cakra mahkota, cakra ajna, cakra tenggorok, cakra jantung, cakra solar pleksus, cakra seks dan cakra dasar. Hasilnya akan terjadi keselarasan kembali dalam tubuh yang teraliri energi reiki, fungsi tubuh akan membaik dan penyakitpun bisa disembuhkan. Berdasarkan pengalaman Rully, banyak penyakit bisa disembuhkan, baik ganguan fisik maupun psikis, seperti stres, depresi, ganguan fungsi pada saraf otak seperti anak autis, badan pegal-pegal, pusing, migren, melancarkan ganguan metabolisme tubu, ganguan pencernaan, insomnia dan penyakit-penyakit berat lainnya.
Mengobati dengan enegi reiki tidak langsung ke fisik karena dalam reiki dialirkan dalam bentuk gelombang elektro magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura. Lewat foto aura/foto kirlian akan terlihat, seorang yang sakit biasanya auranya tidak beraturan bentuknya. Setelah mendapatkan pengobatan energi positif reiki, aura akan menjadi baik dan berbentuk bulat telur. Membaiknya aura, tubuh juga akan bekerja maksimal sesuai fungsinya, papar Rully.
Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi tenang dan si pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari kulit dan benda-benda yang terbuat dari logam. Benda ini sebaiknya dilepas terlebih dahulu karena kedua bisa menghambat penyaluran energi reiki.
Reiki aman diterapkan segala usia, sedangkan lama terapi biasanya satu jam, dilakukan sehari sekali. Untuk mecapai kesembuhan, lamanya terapi tergantung dari beratnya penyakit, bisa satu minggu hingga berbulan-bulan. Rully juga menambahkan, jika terapi reiki merupakan terapi komplementer yang bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan medis mapun terapi alternatgif lainnya seperti akupuntur. Di Amerika Serikat, pengobatan dengan energi reiki termasuk dalam kelompok pengobatan medis energy medicine, bukan terapi alternatif karena telah teruji keilmiahannya. Seperti melalui fotografi Kirlian, bisa dibuktikan adanya aliran energi pada tubuh manusia.
Menyembuhkan Diri Sendiri
Selain digunakan untuk mengobati orang lain, energi reiki juga bisa untuk mengobati diri sendiri (self healing). Prinsip menyembuhkan diri sendiri sebenarnya menyalurkan energi reiki untuk diri sendiri yang disalurkan dengan tangan. Caranya sangat mudah, pertama adalah niat dalam hati jika Anda akan menyalurkan energi reiki untuk menyembuhkan penyakit.
Tempelkan kedua telapak tangan dibagian-bagian tubuh yang Anda rasa sakit atau di titik-titik cakra tubuh. Tempelkan kedua telapak tangan kebagian tubuh dan tahan selama 3-5 menit. Saat menyalurkan energi reiki, Anda sebaiknya berkosentrasi dan berserah diri kepada Tuhan karena kesembuhan hanya kuasaNYA. Sedangkan Anda bukanlah sumber energi melainkan hanya perantara saja. Budi Sutomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar