LANGKAH SEDERHANA MENGHINDARI ANEMIA
Anemia (kekurangan zat besi) merupakan permasalahan yang kerap dijumpai di negara berkembang. Rata-rata penderitanya adalah anak-anak dan perempuan dewasa. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menunjukkan bahwa anemia terjadi pada balita 0-5 tahun sekitar 47 persen, usia sekolah dan remaja sekitar 26,5 persen dan wanita usia subur sekitar 40 persen.
Anemia bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya asupan zat besi pada tubuh, infeksi cacing tambang atau pendarahan. Akibat lebih lanjutnya, anemia dapat menyebabkan turunnya produktivitas kerja karena timbulnya gejala lemah dan kurang tenaga. Sedangkan pada anak dapat menghambat perkembangan kecerdasannya dan pada wanita hamil juga dapat menyebabkan janin kurang gizi bahkan menjadi penyebab kematian ibu.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi secara teratur. Zat besi tersebut bisa ditemukan di daging sapi dan ayam, hati, telur, kacang-kacangan, kentang, ikan, nasi, roti, gandum dan sayuran berdaun hijau.
Sayuran hijau yang dimaksud seperti daun bayam dan daun katuk yang direbus, yang dipercaya dapat menanggulangi masalah anemia. Akan tetapi, sebaiknya jangan mengonsumsi daun katuk lebih dari 50 gram daun segar per hari secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama.
Kedua, jagalah kebersihan lingkungan untuk menghindari terkena penyakit cacing tambang yang menjadi salah satu penyebab penyakit anemia.
Ketiga, anemia juga dapat ditanggulangi dengan mengonsumsi obat mengandung 150-200 mg zat besi. Namun tentu saja, pengobatan semacam ini harus dengan petunjuk dokter. Akan lebih baik bila anda mulai merasa mengalami gejala anemia seperti mudah lelah, pucat, berkurangnya konsentrasi atau sakit kepala dan telinga berdengung, segera berkonsultasi ke dokter. Dari sini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatannya pun disesuaikan dengan penyebab dari anemia tersebut – apakah karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi, karena perdarahan atau adanya infeksi cacing tambang.
Keempat, sebaiknya imbangi konsumsi zat besi dengan makanan yang kaya dengan vitamin C yang banyak terdapat di dalam buah-buahan karena dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. (ADT/Kompas/Klasika 23 Oktober 2008).
Anemia (kekurangan zat besi) merupakan permasalahan yang kerap dijumpai di negara berkembang. Rata-rata penderitanya adalah anak-anak dan perempuan dewasa. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menunjukkan bahwa anemia terjadi pada balita 0-5 tahun sekitar 47 persen, usia sekolah dan remaja sekitar 26,5 persen dan wanita usia subur sekitar 40 persen.
Anemia bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya asupan zat besi pada tubuh, infeksi cacing tambang atau pendarahan. Akibat lebih lanjutnya, anemia dapat menyebabkan turunnya produktivitas kerja karena timbulnya gejala lemah dan kurang tenaga. Sedangkan pada anak dapat menghambat perkembangan kecerdasannya dan pada wanita hamil juga dapat menyebabkan janin kurang gizi bahkan menjadi penyebab kematian ibu.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi secara teratur. Zat besi tersebut bisa ditemukan di daging sapi dan ayam, hati, telur, kacang-kacangan, kentang, ikan, nasi, roti, gandum dan sayuran berdaun hijau.
Sayuran hijau yang dimaksud seperti daun bayam dan daun katuk yang direbus, yang dipercaya dapat menanggulangi masalah anemia. Akan tetapi, sebaiknya jangan mengonsumsi daun katuk lebih dari 50 gram daun segar per hari secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama.
Kedua, jagalah kebersihan lingkungan untuk menghindari terkena penyakit cacing tambang yang menjadi salah satu penyebab penyakit anemia.
Ketiga, anemia juga dapat ditanggulangi dengan mengonsumsi obat mengandung 150-200 mg zat besi. Namun tentu saja, pengobatan semacam ini harus dengan petunjuk dokter. Akan lebih baik bila anda mulai merasa mengalami gejala anemia seperti mudah lelah, pucat, berkurangnya konsentrasi atau sakit kepala dan telinga berdengung, segera berkonsultasi ke dokter. Dari sini akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatannya pun disesuaikan dengan penyebab dari anemia tersebut – apakah karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi, karena perdarahan atau adanya infeksi cacing tambang.
Keempat, sebaiknya imbangi konsumsi zat besi dengan makanan yang kaya dengan vitamin C yang banyak terdapat di dalam buah-buahan karena dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. (ADT/Kompas/Klasika 23 Oktober 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar